Sabtu, 26 November 2011

Macam - Macam Cara bercocok Tanam :

 
1.     Bercocok Tanam Secara Hidroponik 
Bercocok tanam secara hidrponik adalah bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan dengan menggunakan air (hydro) sebagai media tanam. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman. Media air yang digunakan dilengkapi dulu dengan zat pertumbuhan seperti nitrogen, kalium, potassium, kalsium, sulfur, magnesium, ferum, mangan , baron, dan zinc. Sebagai tempat berpijak akar, biasanya diisi dengan pasir, batu apung putih, batu zeolit, pecahan batu bata, batu kali dan kawat kasa nilon, yang diletakkan di dasar tempat tumbuh tanaman. Cara betanamnya juga diletakkan di rumah kaca yang bebas dari hama. 
Tanaman hidroponik mempunyai kelebihan sama dengan tanaman yang ditanam secara aeroponik, yaitu bebas hama dan terasa lebih renyah. Bercocok tanam secara hidroponik lebih simple daripada bercocok tanam secara aeroponik. Bertanam dengan sistem hidroponik, dalam dunia pertanian bukan merupakan hal yang baru. Bercocok tanam seperti ini banyak dilakukan di Negara – Negara yang tidak mempunyai lahan yang lkuas seperti Singapura dan Jepang. Namun demikian hingga kini masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas bagaimana cara melakukan dan apa keuntungann 

2.  Bercocok Tanam Secara Aeroponik 
Bercocok tanam dengan cara ini tidak menggunakan tanah sebagai media tumbuh. Akar tanaman menggantun di udara (aero). Tanaman ditanam dalam bak – bak terbuka, dengan kotak – kotak busa diatasnya sebagai penyangga. Jadi akarnya menjuntai ke bawah. Dan nutrisi untuk tanaman diberikan dengan cara disemprotkan langsung ke akar tanaman. 
Bak – bak tanaman diletakkan dalam Greenhouse yang steril sehinnga tanaman bebas hama. Jadi tanaman ini nggak perlu pestisida buat nyemprot hama. Menanam secara aeroponik bisa dilakukan kapan saja alias tidak mengenal musim. Tanama aeroponik berproduksi lebih banyak dibandingkan tanaman biasa. Jadi kalau bertanam biasa Cuma sekali panen, dengan aeroponik bisa 2 sampai 3 kali panen. Karena umur tanaman pendek, rasa sayuran aeroponik lebih renyah dan manis.  
Tanaman yang biasa ditanam secara aeroponik adalah sayuran seperti selada, lettuce, romaine, butterhead, Batavia, lollo rossa. 

3.    Bercocok Tanam Secara Vertikultur 
Kalau kamu ingin banget bercocok tanam tapi nggak punya lahan yang luas  kamu bisa menanam secara vertical. Metode ini yang disebut  vertikultur. Jadi tanaman ditanam secara bertingkat. Tanaman yang dibudidayakan secara vertikultur biasanya berumur pendek dan berakar pendek seperti sayur mayur. Untuk tanaman bagian atas dipilih tanaman yang tidak memerlukan banyak air tetapi perlu banyak sinar matahari seperti cabai, tomat, dll. Sedangkan untuk bagian bawah untuk tanaman yang perlu keteduhn dan banyak air seperti selada.   Atau juga bisa menggunakan tanaman hias seperti anggrek atau bonsai. Untuk ladang tanaman bisa menggunakan barang – barang bekas seperti triplek, bambu, pralon. Sedangkan untuk media tanamnya kamu bisa gunakan tanah atau sekam. 
Bercocok tanam seperti ini tdak mrmgenal musim. Dan pastinya bududaya tanaman secara vertikultur ini hasilnya jauh lebuh sehat dibandingkan kalau kamu belli sayuran di supermarket atau pasar. 

4.    Bercocok Tanam Secara Kultur Jaringan 
Kultur jaringan adalah teknik memperbanyak tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman. Bagian tanaman yang bisa diisolasi adalah daun dan mata tunas, dengan cara mengambil (menyayat) sebagian kecil daun atau mata tunas. Kemudian dikembangkan dalam cawan yang sudah diisi dengan media tanam (biasanya agar - agar) dan zat – zat tumbuh buat tanaman. 
Biasanya ada yang menambahkan ekstrak dari tanaman yang banyak mengandung hormone pertumbuhan, seperti alang – alang, kacang hijau atau seledri. Setelah beberapa minggu kemudian, sayatan dari daun atau tunas itu tumbuh menjadi tanaman baru. Kemudian tanaman – tanaman kecil itu dipindahkan ke sebuah botol untuk diberikan penyinaran. Setelah tanaman cukup tinggi dipindahkan ke tanah atau arang.Teknik bertanam secara kultur jaringan memang lebih sulit. 
Teknik bertanam seperti ini digunakan untuk tanaman yang sulit dikembagbiakkan secara generative, seperti tanaman anggrek.
 
 


3 komentar:

Aldo mengatakan...

Terlalu banyak iklan yang mengganggu !!!

Unknown mengatakan...

Terima kasih infonya

Unknown mengatakan...

Odading mang oleh

Posting Komentar